"Rumah ini nyaman sekali," ucap Susanti setelah mereka masuk ke dalam rumah.
Susanti duduk di atas sofa sembari memandangi keadaan sekitarnya. "Rasa-rasanya seperti baru saja terbebas dari penjara."
"Aku benar-benar bisa menghirup udara segar saat ini," ucapnya lagi. "Bagaimana kamu membayar rumah ini, Mayya?"
Mayya duduk di sisi Susanti. "Ibu tidak perlu mencemaskan bagaimana aku membayar rumah ini."
"Rumah ini adalah milik kita. Hak penuh berada di tangan kita, jadi tidak akan ada yang datang lagi biaya kontrakan atau semacamnya," imbuh Mayya.
Susanti manggut-manggut. "Baiklah jika kamu tidak mau bercerita, Ibu tidak akan memaksa."
Mayya menatap Ranu. "Kalau begitu aku akan siapkan teh hangat untuk Ibu. Ibu nikmati saja istirahatnya di sini."
Susanti hanya menganggukkan kepalanya dan menuruti semua kata-kata Mayya.
"Aku ke dapur dulu. Kalau ada apa-apa panggil aku," ucap Mayya.