"Kamu datang?" Suara lirih itu menyambut kedatangannya. "Ibu kira kamu tidak akan datang hari ini."
Mayya tersenyum manis padanya. Dari segala permasalahan yang sedang dia hadapi, setidaknya ada satu motivasi untuk dia tetap bertahan sejauh ini. Ibunya.
"Bagaimana bisa aku tidak datang?" Mayya berjalan mendekatinya sembari membawakan sekeranjang buah yang dia beli sebelum datang ke sini.
"Lagian aku tidak punya alasan untuk tidak mengunjungi Ibu sehari saja," ucapnya lagi. Dia menarik kursi dan duduk di sisi ranjang rumah sakit. "Aku juga tidak punya aktivitas, setelah aku mengundurkan diri dari pabrik."
Wanita tua itu tersenyum lewat bibir pucatnya. "Katanya kamu mau melamar kerja jadi ibu berfikir kalau kamu tidak datang hari ini. Ibu akan memaklumi jika memang kamu tidak bisa datang," katanya dengan lemah lembut.