"Mau tambah lagi daging ayamnya?" tawar Pritam pada Lova. "Atau tambah lagi supnya?" tanyanya.
Lova menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu," jawabnya. "Aku sudah kenyang satu mangkok. Ini saja belum habis."
"Katakan padaku kalau kamu mau nambah lagi. Kalau mau dibawa pulang aku juga akan memberikan yang banyak," katanya, seraya mengusap punggung tangan milik Lova. "Aku akan memberikan sebanyak mungkin agar anak kita tidak kekurangan apapun."
Lova tersenyum manis. "Sekarang kamu tidak memprotes lagi karena aku memilih tempat makan seperti ini?" tanyanya. "Aku pikir tadinya kamu pengen cepat-cepat keluar dari sini."
Pritam diam sejenak. Ekspresi wajahnya berubah begitu saja. "Supnya lumayan enak."
"Lumayan?" Lova memprotes. "Kamu bilang seenak ini dengan sebutan lumayan?" Dia meletakkan sendok dan menatap suaminya penuh protes. "Katakan padaku seenak apa sup harus bisa dikatakan enak olehmu?"