Pritam memandang tubuh istrinya yang terbaring di atas ranjang. Dia masih terkejut dengan pernyataan ibu mertuanya.
Wanita itu mengakhiri pembicaraan dengan dia setelah mengutarakan apa yang memang dia ingin katakan sebagai alasannya datang menemuinya.
Pritam benar-benar kehilangan kata-kata untuk menjawab wanita itu. Dia hanya menutup pembicaraan dengan mengatakan kalau kebahagiaan putrinya adalah hal yang utama untuknya. Jadi dia tidak akan merusaknya.
Lova terus sadar kalau suaminya memandangi dari ambang pintu. Dia bangkit dari posisinya.
"Kamu tidak mau masuk ke dalam?" tanyanya lagi. Dia meliri jam dinding. "Sudah malam dan aku yakin kamu juga pasti mengantuk." Lova setengah duduk sembari memandangi suaminya.
Dia menepuk sisi ranjang yang kosong. "Kemarilah. Kita tidur bersama," katanya lagi. Senyum sumringah dia berikan untuk mengiringi kedatangan suaminya.
Pritam hanya manggut-manggut. Dia berjalan mendekati istrinya sembari tersenyum.