Dia tidak bisa benar-benar mempercayai apa yang ada di depannya sekarang. Pritam adalah pria yang sangat tampan. Tidak ada celah di wajahnya. Itu yang membuat Lania membeku tepat di hadapannya sekarang.
"Kenapa menatapku begitu?" tanya Pritam, dia malah tertawa cekikikan di tempatnya. Sepertinya sedang menghina Lania yang diam kikuk di tempatnya.
"Lania," panggil Lova dengan lirih. "Kamu ini kenapa?"
Lania buyar dalam lamunannya. Baru kali ini dia melihat pria yang begitu tampan, penuh dengan kharisma yang membuat dirinya terhanyut dalam diam.
Pantas saja jika kakaknya mencintai Pritam. Dia memang pantas untuk dicintai. Wajar juga jika banyak kaum hawa yang tertarik padanya.
"Dia sangat tampan," bisik Lania di telinga Lova.
"Aku bisa mendengar itu," katanya pada Lania. Dia membuat gadis yang ada di depannya tersipu malu.
Lania diam. Dia merasakan kecanggungan yang luar biasa.