"Ngomong-ngomong, hari ini aku meninggalkan surat pengunduran diriku di ruangannya yang ada di pabrik."
Sekarang itu membuat Ranu terkejut. "Kamu mengundurkan diri?"
Mayya manggut-manggut. "Menebus rasa bersalah kepada Mbak Lova. Dia terlalu baik dan polos untuk mengetahui kejahatan suaminya padaku. Jadi aku memilih untuk menghindari mereka mulai sekarang, Ranu."
"Kamu yakin kamu bisa menghindarinya?" tanyanya. "Ini bukan tentang Lova, tetapi tentang kakakku."
Mayya menatapnya dalam diam tanpa kata-kata. Sekarang dia kembali menjatuhkan pandangan matanya, bermain dengan jari jemarinya sendiri.
"Kakakku belum melepaskan dirimu, dia masih membiayai rumah sakit ibumu. Dia boleh menemuimu dan mengatakan bahwa hubungan kalian berakhir."
Mayya kembali mendongak menatap pada Ranu. "Bukankah pernikahan itu sudah mengatakan semua tentang perpisahan yang tidak bisa dia katakan secara langsung?" Dia menyanggahnya dengan tegas.