Setelah berpamitan dengan ibu pemilik rusunawa, Lova memutuskan untuk menepati janjinya dengan duduk di di sisi bangunan antingan yang tidak jauh dari rusunawa. Sesuai dengan katanya bahwa dia akan menunggu sang suami datang ke sini.
Namun sayangnya, penantiannya sia-sia kalau sebuah pesan masuk datang ke dalam layar ponselnya. Mengatakan bahkan Pritam tidak bisa datang menjemput Lova sekarang. Ada hal mendadak yang harus dia kerjakan. Itulah sebabnya dia tidak bisa datang pada akhirnya.
Lova tidak boleh marah dan tidak boleh kecewa, toh juga inilah hal yang mendasar yang harus dia terima ketika menikah dengan pengusaha sukses dan sibuk seperti suaminya itu. Mungkin hal yang lebih buruk lagi bisa saja terjadi di masa depan. Jadi dia harus mencoba untuk memakluminya.
