"Ehm, mau membahas pasal apa?" tanyanya dengan penuh ketertarikan. Gadis itu mencoba untuk berdamai dengan suasana aneh yang menyelimuti keduanya. Pasalnya dia menerima tawaran lamaran itu secara tiba-tiba. Tanpa berdiskusi dengan siapapun.
"Tentang pernikahan kita." Pritam menjawab seadanya. Dia terus menetap ke arah gadis yang ada di depannya.
Sekarang pandangan matanya memutar tertuju ke arah Lova. "Jujur saja aku masih belum menyangka jikalau kamu benar-benar akan menerima lamaran pernikahan dariku secepat ini," ucapnya. "Katakan padaku dengan jujur apa alasanmu akhirnya menerimanya?" tanyanya lagi.
Lova tentu saja diam setelah mendapat kalimat itu darinya. Dia belum bisa memberi jawaban apapun. Jujur saja kalau dirinya sendiri juga tidak percaya kalau inilah keputusan yang pada akhirnya dia ambil dari semua banyaknya keputusan yang bisa dia pertimbangkan.
