Menunggu adalah keputusannya saat ini. Dia keras kepala dan percaya bahwa laki-laki itu akan segera datang, meskipun berkali-kali Ranu mengatakan Kalau kakaknya sedang datang ke rumah ibunya. Dia sendiri saja tidak bisa memastikan apakah itu akan lama atau tidak.
Tidak ada pilihan sebab ini adalah pilihannya, datang kemari dan menunggu pemilik rumahnya untuk kembali. Menyambut dirinya sebagaimana mestinya. Menjamu dirinya layaknya seperti tamu istimewa sesuai dengan harapannya.
Gerimis tiba-tiba sakit jatuh, membasahi puncak kepalanya dan kini mulai titik demi titik yang memenuhi jalanan sekitarnya.