Sinar matahari menyeruak dari balik tirai jendela yang sedikit terbuka. Suara seseorang yang mengobrol di depan pintu rumahnya samar-samar terdengar masuk ke dalam lubang telinganya ketika dia memutuskan untuk membuka matanya pagi ini.
Kenangan malam kemarin masih menempel jelas di dalam kepalanya, semua topik pembicaraan dan semua pembahasan yang dilakukan dirinya bersama Pritam masih terngiang jelas di dalam kepalanya.
Dia mendesah dengan kasar, merasakan kalau pagi ini dirinya tidak bisa menikmati hari padahal dia baru bangun dari tidurnya. Sepertinya dia tidak bisa tenang dan tak nyenyak tidur semalaman.
Lova memijit kepalanya yang sedikit pusing, sepertinya dia terlalu banyak minum soda kalengan dengan alkohol yang sedikit tinggi. Itulah sebabnya Pritam memutuskan untuk memulangkan dirinya. Dia juga kokoh tidak mau menginap di tempatnya, alasan utamanya adalah sebab ada Felicia di sana.