"Oya, ngomong-ngomong, mas Tio ini sudah punya pacar belum?" Tiba-tiba Gendhis berkata yang membuat Tio dan Erlangga sama-sama terkejut. "Eh memangnya kenapa? Mas Tio ini jangan-jangan sudah menikah ya? Maafkan saya kalau begitu." Ucap Gendhis buru-buru meminta maaf.
"Sayang, kamu memanggil suamimu hanya dengan nama. Sedangkan, kamu memanggil lelaki lain dengan panggilan 'mas'." Ucap Erlangga dengan bibir mengerut manja. Pria ini memang berubah seratus delapan puluh derajat jika berada di dekat Gendhis. Semua aura dingin dan menakutkan, luruh begitu saja jika berada di dekat Gendhis.
"Ahhh baiklah, mulai hari ini aku akan memanggil kamu 'mas'. Bagaimana?" Gendhis menghela napasnya. "Benar-benar pria yang kekanakkan." Gumam Gendhis dalam hati.
"Panggilan yang bagus. Tapi, aku ingin kamu menambahkan lagi kata 'sayang' dibelakang mas. Jadi, panggil aku 'mas sayang' agar aku bisa berbeda dengan yang lainnya." Jawab Erlangga tiba-tiba.