Hati nyonya Mumtaz Yilmaz terasa perih. Dia sedih Alara memilih pergi untuk menjauh karena takut menikah dengan Zein Heflin Khan.
"Alara sayang... Kamu tidak perlu pergi jauh hanya karena pertunangan itu. Baba dan paman Hasan, belum membicarakan pernikahan, itu masih jauh lagi. Kamu masih muda, belum cukup umur untuk menikah! Anne pikir... pada masa menunggu itu kalian perlu menyesuaikan diri dan belajar memahami satu sama lain!" Nyonya Mumtaz Yilmaz berpikir bijak.
Alara Karin terdiam.
"Bagaimana ini...!"_ Alara Karin sedikit bingung, dia dan Zaenab berencana segera pulang ke Indonesia, tetapi tampaknya sekarang ini, rencana itu tidak berhasil.
"Anne... apa anda tahu... kalau adik Shalinaz sangat mencintai Zein Heflin Khan?"
Nyonya Mumtaz Yilmaz mengangguk, dia tahu madunya ingin mengambil apapun yang menjadi sumber kebahagiaannya.
"Ya. Dia berusaha keras menggantikan kamu sebagai tunangan Zein!"