"Putra kiai yang seusia denganku. Dia memegang kakiku lalu berkata. Dia tidak akan sembuh, dia akan tetap merasakan perasaan yang sama kepada gadis itu. Namun, kekuatan Allah Maha segalanya, hebatnya ... dia tetap bisa menghindar walaupun dia cinta buta. Allah Yang Maha melindungi. Karena dimimpiku. Aku melihat hewan beracun dan dia berani mendekati bahkan membutuhkan setiap saat, tapi dia tidak terkena racun itu. Begitu kata putra Kiai. Selama satu bulan aku berada di Pondok Pesantren Al-falah. Yang diasuh oleh Kyai Fatah. Dan anaknya bernama Gus Fatih. Yang benar-benar masuk ke dalam diriku. Ucapan Gus Fatih yang seperti ini. Doa itu janji Allah. Takdir rencana Allah. Doa yang tulus bisa saja membuatmu terbebas dari lilitan ular beracun. Sekarang aku percaya dan sangat yakin doa darimu. Doa darimu yang membebaskan aku dari dia, walaupun masih ada belenggu. Doa dari seorang ibu yang melahirkan ku ... saat ini aku benar-benar menyesal karena sudah durhaka kepada ibuku."