Aqsa ternyata hanya memakaikan sabuk pengaman kepada Madina. Aqsa kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
"Huft ... kita akan kemana?" tanya Madina setelah sedari tadi dia tidak berani.
"Aku tidak akan membawamu ke Korea, tidak punya waktu. Sudah jangan banyak bertanya. Tidur saja," titah Aqsa lalu memutar musik.
"Ini mobil Kak Aqsa?" tanya Madina yang melihat mobil masih baru.
"Milik kita." Jawaban singkat Aqsa, itu sangat membuat jantung Madina terasa berhenti berdetak.
'Apa maksudnya? Milik kita? Kenapa eror begini?' batin Madina sambil memijat kepalanya.
Madina benar-benar menikmati perjalanan dengan suaminya itu. Rintik hujan mulai membasahi jalanan. Bagaimanapun dia tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. Walaupun pemuda di sampingnya sedari tadi tetap diam tanpa kata. Lagu lawas dari band Element yang diputar itu membuat Madina menatap suaminya.