Setelah melaksanakan shalat Ahsan menunggu keadaan Ibrahim di ruang tunggu. Naura datang dengan membawa obat-obatan. Keduanya duduk namun tidak pertandingan dan membuat Anti curiga. Naura tahu kalau diperhatikan Naura segera duduk di samping Ahsan dan berbaring di bahannya.
Naura memperlihatkan kemanja'an dan rasa lelahnya. Ahsan merasa gugup dengan tingkah Naura. Anti pun merasa terbawa suasana.
Ahsan menahan rasa guncangan di dalam dadanya. Tingkah Naura yang seperti itu membuat Ahsan mudah mencintai gadis itu.
'Kenapa aku merasa dia bukanlah orang asing. Kenapa dia menurutku adalah cinta pertamaku apa mungkin dia Naura. Ahsan mana mungkin Naura itu sudah tidak ada ... Naura sudah meninggal Ahsan.' batin Ahsan. Naura sengaja mengganti nama mahira dengan Maera. Ahsan taunya kalau Naura sudah benar-benar meninggal.