"Jika dia hanya ingin meluapkan hasratnya kepada hamba. Pasti dia juga bisa melakukan dengan siapa pun. Banyak yang lebih dariku. Lebih cantik dan seksi. Heh ... sungguh hamba tidak mengerti," gumam Madina yang lalu membersihkan pipinya.
Wanita lemah itu membaringkan Azka.
"Itulah kesalahan besarmu!" Aqsa melempar kertas ke wajah Madina. Madina terkejut atas kehadiran suami yang langsung mengeluarkan nada tinggi.
Dengan deraian air mata Madina mengambil kertas itu. "Apa ini?"
"Kamu tidak bisa membaca?! He, bodoh! Aku bodoh sekali. He, kamu lebih menjijikkan dari pada Ina!" ucap Aqsa tidak memandang Madina. Madina menatapnya dengan kebingungan.
"Berapa banyak laki-laki yang tidur denganmu?! Murahan!"
"Maksudmu apa? Ya Allah ...." Madina menatap suaminya dengan dada yang kempas-kempis.
"Jangan menyebut asma Allah. Jika tangisanmu hanyalah air mata buaya."