Langit terang menderang namun tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Aqsa membelokkan motor di pos ronda. Keduanya berteduh Aqsa membatu Madina melepaskan helmnya.
"Sukron kasirt pak su ...Alhamdulillah ...." Madina terlihat menikmati air hujan dengan telapak tangan.
"Buru-buru banget, masih susah ini lo," ucap Aqsa sambil menolehkan wajah Madina ke hadapannya. Keduanya saling memandang, degup jantung Madina semakin kenjang.
"Selalu doakan aku, agar aku baik-baik saja, teruslah di sampingku, selalu setia walau dia datang menggoda," ujar Aqsa menatap pengait helm.
"Tentu saja ... aku tidak akan membiarkan arwah gentayangan terus meneror suamiku. Kekuatan dari Allah itu magic dan besar."
Aqsa sangat antusias memandangi istri yang cantik dan juga cerdas.
"Kakak." Madina tidak nyaman lalu menutupi wajahnya.
"Baik ...." Aqsa menghadap ke depan sambil memandang ke air hujan.