(Clarissa Lim)
Wanita itu yang aku panggil dengan sebutan mama, dia tidak lebih hanya ibu pengganti yang tidak akan pernah bisa menggantikan posisi bunda di hatiku.
"Untuk apa aku harus sopan dengan wanita itu?"
Tamparan keras melayang di pipiku. Rasa perih di pipiku tidak seberapa, di banding luka mendalam di hatiku. Ayah yang paling aku sayangi berubah setelah menikah dengan wanita itu.
"Jay, jangan seperti itu dengan Cla. Dia putri kandungmu."
Mama menghampiriku, berlaga seperti seorang ibu yang khawatir.
"Sayang, kamu baik-baik saja?"
Wajah polos dan baik yang dibuat-buat itu, membuatku semakin membencinya. Aku mendorongnya hingga tersungkur ke lantai. "TIDAK PERLU MEMBANTU AKU!"
"CLARISSA, BERANI KAMU DENGAN MAMA SELENA?!" Ayah berteriak marah, aku balas menatap mata ayah.
"Setelah ayah menikah dengan wanita itu, ayah benar-benar berubah dan tidak ada lagi rasa sayang dengan putri kandung sendiri. AYAH LEBIH MEMENTINGKAN WANITA ITU DAN PUTRINYA!"
