Claire dan Renji melihat Lidia yang di berikan alamat kantor polisi oleh Mira. Ternyata memang benar, sosok yang banyak di benci sekarang ini telah berada di dalam jeruji besi. Lidia memang sudah mengakui dan bertanggung jawab atas semua yang telah terjadi pada Mira tanpa memberontak maupun berniat untuk kabur dari tuntutan.
"Makasih kalian berdua udah bersedia jenguk gue di sini." Lidia tersenyum malu. "Rasanya gue seneng masih ada yang peduli, teruma … lo, Claire. Yang udah care banget dari awal lo larang gue buat jalan malam itu." Lidia menjedanya sejenak. "Gue nyesel."
Renji tertawa sinis. "Orang bengis kayak lo bisa bilang makasih juga ternyata. Gue kira hanya pikiran busuk aja yang ada dalam diri lo." cetusnya begitu menusuk.
Lidia menelan ludah susah payah. "Lo walau baru tapi udah lihat gimana busuknya gue."
Sudut kanan bibirnya terangkat ke atas. "Anak kecil pun bakalan tahu gimana kotornya hati sama pikiran lo kali."