Claire sebagai perempuan tentu membantu memasak dengan Papa Vero di dapur, sementara Vero hanya memandang keduanya yang tengah sibuk dengan aktivitasnya. Menunggunya dengan paksaan sang Papa, melihat lengan kanannya yang di perban memang ada sedikit masih terasa perih namun Vero juga akan menahannya kalau saja di bolehkan untuk membantu juga. Memandang saja membuatnya bosan walau Vero mencuri pandangan pada Claire.
"Kamu sering masak juga di rumah, ya? Om, lihatnya lebih jago kamu perasaan." celetuk Jhony berkomentar dengan pujian menyertakan senyuman ramahnya.
Claire hanya melirik sekilas. "Masih belajar, Om." balas seadanya.
Jhony hanya melebarkan senyumannya. Claire persis seperti mendiang saudaranya, selalu merendah hati. Andai saja mereka bisa bertemu saat ini, pasti Jhony sangat merasa bahagia dan akan membuatnya mengingat semua kenangan ketika mereka selalu bersama kemana pun, hingga memang seperti kembaran selain wajahnya yang begitu mirip.