Bagas melirik jam dindingnya merasa bosan menunggu Doni yang masih di dalam kamarnya, sedangkan dirinya berada di ruang tamu sendirian. Rencanya mereka akan makan malam di luar, mengingat satu temannya yang sudah pamit entah pergi kemana tanpa memberitahukan pada dua sahabatnya tersebut.
Padahal Bagas sang sahabat sedari kecil, Vero begitu tega telah meninggalkannya dengan Doni semata.
"Gas, sekalian nongkrong di tempat biasa, lah." kata Doni sembari menuruni tanggan, terlihat melilitkan alorji pada lengan kanannya.
Bagas menoleh. "Terserah aja asal nyaman."
Doni mengangguk sudah rapih dengan pakaiannya. "Oke, come on."
Bagas menurutinya, hingga mereka berdua berjalan beriringan menuju ke luar rumah Doni. Tanpa ada Vero membuat mereka berdua seakan hampa di tinggalkan pergi liburan oleh satu sahabatnya yang selalu bersama, selain pergi kemana pun.
"Rasanya beda, ya. Ga ada, Vero." celetuk Bagas yang merasa kehilangan.