Claire sudah memberitahukan rencananya untuk menculik Pak Wijaya pada Vero dan dua temannya. Mereka bertiga jelas serentak bersama walau di dalam hati Claire tidak enak hati melibatkan mereka terus menerus. Bahkan mungkin Claire juga bisa sendiri namun lagi-lagi Claire juga berpikir resiko apa yang akan terjadi.
Jika mereka semua ikut seraya meringkus sang oknum Claire akan dengan mudah mencari informasi dari segala bentuk apapun jika Claire dapat menyentuh lengan atau pundak dari Pak Wijaya tersebut.
"Kita udah siap, nih. Buat mulai misi baru dari sang kapten, Claire." seru Bagas yang mengikat kepalanya menggunakan slayer hitam, di ikuti oleh Vero dan Doni.
Claire menggeleng kecil. Tingkah mereka ini ada-ada saja. Walau terkadang mereka juga diam-diam membuat Claire tertawa di dalam hati. Ternyata Claire masih bisa merasakan pertemanan yang tulus dari mereka bertiga. Dengan rela ingin membantunya sekali pun itu di hadapkan terjangan bahaya.
"Apa harus ke rumah itu?" tanya Doni.
