Claire di datangi oleh satu sosok yang pernah di tolongnya. Ada kepentingan apa sampai menghentikan langkah kaki Claire? Menurutnya sedikit tidak sopan.
"Makasih."
Claire menatap dingin. "Jadikan pelajaran hidup." ketusnya benar-benar tanpa ekspresi di wajah.
"Kemaren belum sempet ngucapin jadi … makasih banget udah nolong nyawa gue."
Claire mendecak di dalam hati. Setiap orang kenapa harus terus berterima kasih padanya lebih dahulu? Apa mereka tidak berpikir bahwa jika Tuhan, mereka lah yang justru menyelamatkannya dari segala marabahaya tersebut. Terkadang Claire tidak bisa terus menerus mendengar ucapan dari mereka yang bersyukur karenanya.
"Udah takdir." Claire melenggang pergi saat itu juga. Mereka semua yang membuatnya malas sekali untuk berbicang hal yang sudah jelas terlewat.
