Bagas terbahak bahkan saat ini cowok itu tertawa hingga terpingkal mendengar keluhan dari satu temannya yang sudah merubah raut wajahnya kian masam. Bagas memang keterlaluan sekali mengejek temannya dengan tawa yang seolah begitu senang dan gembira.
"Nyesel gue lakuin itu."
Bagas menggeleng pelan meredakan gelak tawanya. "Hadeuh, Doni. Sorry, ya kalau gue tadi ketawain lo. Sumpah gue ga nyangka aja kalau dia bisa juga bilang makasih karena sikap lo yang … lemah lembut terhadap perempuan uler itu, Hahahahaa."
Doni mendelik, menatap Bagas malas.
"Sabar, Don." Vero menepuk pelan bahu Doni. "Ini baru aja mau pemanasan awal, gue harap juga dengan rencana, Claire, ini kita jadi bisa lebih leluasa buat selidikin orang suruhan itu."
Doni menghela napas. "Lo pada enak tinggal ngomong. Lah, gue? Deketin dia aja adalah sebuah karma bagi gue sendiri." cetusnya tak suka.