"Ya ampun!! Apa yang terjadi denganmu, Nin?" pekik Yesi yang melihat Qonin masuk kelas dengan berurai airmata.
Namun, Qonin diam seribu bahasa itu menuju bangku dan mengemasi semua barangnya dengan cepat, lalu pergi dari kelasnya.
"Wah!! Apa yang terjadi??"
"Haduh!! Kenapa penampilannya berantakan?"
"Iya, bukannya tadi sedang bersama pak Surya?"
Gumaman para teman sekelas Qonin yang ikut kaget melihat penampilan Qonin dengan baju sobek, rambut acak-acakan dan menangis.
"Qonin!! Qonin, kamu dimana?" Leon berlari menuju kelas menambah heboh banyak siswa yang dari ruang kelasnya maupun ruang kelas lain untuk mencari tahu.
Leon tidak melihat Qonin dimana pun itu langsung keluar kelas lagi, akan tetapi dia dikejar oleh massa dari siswa IPA 20 yang ruangnya paling dekat dengan ruang latihan.
"Hoi Berandalan!! Tunggu!!" teriak salah satu dari mereka.
"Hah Berandalan?? Siapa yang dia maksud?" gumam Yesi yang ikut menyaksikan dari jendela kelas.