Qonin masih berdiri di pelataran Zanqi, dia tidak melihat ada satu mobil yang terparkir di dekat sana dan pos Security pun terlihat kosong, dia melihat ada seseorang yang melintas itu langsung menghampirinya.
"Mbak ... mbak permisi!!" seru Qonin yang sudah berada di dekat orang itu, lalu melanjutkan perkataannya dengan sebuah pertanyaan, "Saya Qonin teman sekelas Zanqi, Zanqi ada nggak mbak?"
"Ohh iya Mbak, ini Den Zanqi sedang sakit, dia melakukan pemeriksaan ke Meksiko dan sudah pergi pagi tadi ke bandara, Den Zanqi pasti sudah berada di dalam pesawat sekarang," jawab pembantu yang bekerja di rumah Zanqi.
"Nggak, nggak mungkin. Kamu nggak sedang berbohong kan?" Qonin tidak ingin menerima kenyataan yang sia-sia dia pertahankan, dia berteriak dengan airmata yang perlahan membasahi pipi.
"Zanqi, kamu jahat sekali!! Kamu meninggalkan aku lagi!!" teriak Qonin yang sudah jatuh terduduk, dia menangis sangat keras tanpa peduli dengan pembantu yang sedang menghawatirkannya.