Kenyataannya di dalam mobil Leon, Qonin hanya duduk terdiam, mematung, dengan pandangan ke depan menembus ruang dan waktu, tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia sudah melanggar janji yang dia buat bersama Zani, dia ingin tidak peduli itu masih sulit untuk melakukannya.
"Jangan pikirkan dia, jika hanya meninggalkan luka," kata Leon memecahkan keheningan yang sedang terjadi, dia menyentuh punggung tangan Qonin untuk memastikan bahwa dia juga bisa memberikan kehangatan.
Qonin menoleh ke arah Leon, dia menghembuskan napas berat sambil menjawab, "Oke , mari lupakan dia. Saatnya bersenang-senang!!"
Qonin mengangkat tangannya, otomatis genggaman tangan Leon terlepas kala Qonin sedang menyemangati, menghibur diri untuk tidaak memikirkan Zanqi dan berusaha untuk masa bodoh.
"Nah, gitu dong!!" timpal Leon bersemangat, dia menatap ke arah depan, tersenyum lebar dan tidak sabar bisa menjalani hubungan spesial dengan Qonin lagi.