Zanqi menahan sakit di hadapan Satrio, semakin dibiarkan rasa sakit itu berkali lipat rasanya. Keringat dingin keluar di wajah Zanqi yang berusaha tersenyum, jatuhnya senyuman paksa, dia berkata, "Aku capek ingin segera istirahat, pergilah ke kamarmu!!"
"Ahh, aku ingin tidur disini saja bersama kak Zanqi, kamarnya sangat nyaman sekali," timpal Satrio yang sudah merebahkan diri ke atas ranjang Zanqi.
Sakit teramat sangat tidak bisa diungkapkan oleh semua kata sebutan sakit. Dia sampai menggenggam seprai untuk meredakannya, tapi percuma, semua rasa itu sudah menyebar ke seluruh saraf sampai ke pusat saraf.
"Pergi!!" ucap Zanqi yang masih menggunakan nada normal.
"Nggak mau, Kak. Kan enak tidur bersama kak Zanqi, aku nggak perlu menelepon ka ...,"
"Cepat pergi!!!" bentak Zanqi dengan suara menggelegar, dia yang masih marah karena rasa sakit tidak kunjung berkurang itu berteriak lagi, "Bik Juleha!!!"
