"Jalan ke mobil sekalian ya, aku tunjukkan tempat es krim yang enak, mau?" tawar Zanqi yang kini sibuk melindungi Qonin dari sinar matahari yang mulai menyengat.
"Mau," jawab Qonin tersenyum lebar, dia berjalan di samping Zanqi dengan tangan Zanqi menutupi kepalanya.
"Sudah hentikan itu, tenang saja aku nggak akan mati hanya karena sengatan sinar matahari seperti ini," Qonin menyingkirkan tangan Zanqi dari kepalanya, lalu dia menggenggam serta menggandengnya.
Zanqi tersenyum lebar juga dia sangat senang bisa mewujudkan mimpinya sakti persatu, berjalan, bergandengan tangan bersama Qonin adalah mimpi yang sangat dia ingin dikala dia masih mengenakkan kursi roda.
"Silahkan masuk, Tuan Putri," Zanqi membuka pintu di kursi depan ketika mereka berdua sudah sampai di mobil.