Qonin mau meminta tas untuk dia bawa sendiri dari asisten Zanqi itu terkejut saat Zanqi menarik lengangnya sampai jatuh lagi ke pelukannya, "Kenalkan dia pacarku, mbok."
Qonin menatap Zanqi dengan cepat, dia malah mendapati Zanqi yang malah tersenyum sambil mendengakkan kepala ke assisten yang ada di depanya. Qonin mencoba tersenyum dan tertawa kecil, menyapa, "Hai Mbok, saya Qonin."
"Wahh!! Den Zanqi ya, sudah besar rupanya," ledek si mbok yang tertawa sambil melirik Qonin serta Zanqi, lalu dia membuka jalan sambil mempersilahkan keduanya, "Ayo masuk!! Diluar sangat dingin, saya akan menyiapkan minuman hangat untuk kalian."
"Ahh, terimakasih, mbok," jawab Qonin, sementara Zanqi tersenyum berjalan menuju Villa sambil merangkul Qonin.
Di dalam Villa hawa hangat sudah menjalari tubuh Qonin ketika dia meletakkan kaki diatas lantai kayu dengan desain unik, asri dan tidak ketinggalan mewah. Dia melihat Satrio yang berlari di dalamnya untuk melihat kamar yang tersedia.
