Qonin berlari menuruni eskalator dengan airmata jatuh berderai, dia terus menyeka airmata yang kian deras dan tidak juga berhenti menuruni pipi.
"Leon bodoh!! Apa yang ada di kepalanya hanya ciuman melulu!!" gerutu Qonin yang sudah sampah di eskalator lantai 1, dia menuruni sambil berlari sehingga cepat saja bagi dia tiba di depan gedung mall.
Sementara Leon terhambat mengejar Qonin ketika mata dia terus berputar mencari siluet Qonin, dia mengepal tangannya dan merutuki dirinya sendiri, "Bodoh!! Kenapa aku nggak lihat situasinya dulu tadi, aihh!! Bikin pusing kepalaku saja!!"
Leon sudah sampai di depan gedung mall, dia tidak menemukan Qonin dan hanya melihat mobil berlalu lalang di jalan besar, serta sebuah taksi bertolak dari halaman mall yang di dalamnya membawa Qonin.
"Sial!! Argghh!!!" geram Leon yang semakin frustrasi saat ingat hari ulang tahun Qonin bukannya memberi kenangan manis, justru malapetaka yang mungkin membuat hubungan keduanya terancam renggang, sungguh miris.