"Tapi kamu harus janji untuk nggak berbuat hal yang bisa mencelakai dirimu, bisa?" tanya Namora yang sudah tidak tahan untuk memberitahu Zanqi yang sebenarnya, dia juga sudah tidak tahan harus mengarang cerita maupun mendengar Zanqi terus merengek meminta bertemu dengan Morgan.
Zanqi harus bisa menghadapi masalah hidupnya, Namora percaya Zanqi bisa agar cerita Morgan terselesaikan bersama raganya yang dikebumikan.
Zanqi terdiam sejenak, dia harus bisa menerima apapun dan mulai menyiapkan hati untuk kabar terburuk sekalipun, "Janji, katakan saja, Mah?"
Namora memperhatikan Zanqi dengan lekat, dia duduk di ranjang sambil memegang kedua lengan Zanqi itu menatap ke dalam manik indah yang kini sayu, "Morgan tiada, Qi."
"Nggak Mah, mamah berbohong kan??" timpal Zanqi yang matanya mulai berkaca mendengar kenyataannya, dia menggeleng kepala kuat-kuat meski sudah menyiapkan hati itu terlalu dalam kenangan yang sangat singkat bisa membuatnya tertekan.