Namun, Wasit itu bisa mengendalikan diri. Dia menarik napas dalam-dalam agar tidak berbuat memalukan yang bisa membahayakan kariernya. Dia berbalik melihat ke arah lapangan untuk memastikan sudah dalam keadaan bersih.
"Ayo, lanjutkan pertandingannya!!!" seru Wasit yang mau meniup peluit itu dicegah oleh Leon.
"Buat apa bertanding, Pak. Apa bapak akan memenangkan ST Boven dengan kecurangan? Jika ingin bertanding lebih baik dengan cara tembakan penalti saja, disini jelas lebih minim kecurangan," protes Leon kepada Wasit.
"Diam lu?? Anggota basket bukan, banyak bacot lu!!" timpal pemain bernomor 35.
"Gue Kapten dari Tunas Harapan, mau apa lu??" sahut Leon dari tempatnya berdiri menatap tajam ke arah tim.
"Hah!! Penampilan berandalan macam lu, Kapten?? Penonton bayaran balik ke kursi sana!!
"Benar, bagi yang tidak berkepentingan sebaiknya menikmati pertandingan dengan tenang," imbuh Wasit yang sepihak dengan pernyataan yang dilontarkan pemain nomor 5 ST Boven.