Istirahat Qonin hanya berakhir dengan roti tawar harga 2 ribuan, es teh manis 3 ribu saja lantaran uangnya jatah jajan per hari hanya menyisakan nominal 5 ribu rupiah.
"Setidaknya sudah ada sesuatu yang bisa mengganjal perutku," gumam Qonin sambil mengelus perutnya, dia berjalan sambil membawa es teh manis di cup plastik bergambar.
Anak tangga disusuri Qonin tahap demi tahap sampai di lorong kelas 11 IPA 1. Tidak lama kemudian bel berbunyi sangat nyaring, bersamaan Qonin melangkahkan kaki masuk kelas.
Aneh!! Itu benar Cika?? Dimana tampang sok berkuasanya tadi? Batin Qonin saat melewati depan kelas menuju bangku, dia mengamati Cika yang menundukkan kepala dan seakan menunjukkan rasa sakit dari Sindrom kecemasan.
"Lu jangan berpura-pura deh!! Cepat ngaku kalau sakit yang lu derita itu bohong!!" bentak Sisi yang membuat Qonin kaget, membalikkan badan melihat aksinya.