"Hah!! Aku tadi juga sempat tegang, lihat badan gedenya aja aku menciut," timpal Qonin saat mendengar gumaman Leon yang penuh dengan kelegaan.
"Sialan emang, padahal sudah cukup lama aku nggak bertemu dengan pria berotot itu dan tidak sengaja kemarin bertemu di lift lagi dalam keadaan tanganku seperti ini. Untung saja aku bisa cepat kabur," ungkap Leon sambil melangkahkan kaki diantara pintu lift yang terbuka, biar dalam keadaan tetap terbuka, dia memberi jalan untuk Qonin terlebih dahulu.
Mereka berdua menyusuri lorong kamar apartemen Leon, Qonin yang terkejut dengan cerita Leon itu menimpalinya dengan pekikan yang cukup kencang, "Ya ampun, bahaya sekali!! Tapi kamu baik-baik saja?"
Mengenang masalah yang disebabkan pria berotot itu sempat membuat trauma Leon, ada kecemasan lain yang kembali bertumpuk di hati Qonin.
