Angin segar bertiup perlahan menambah betah siapa saja yang ingin memanjakan pikiran dan jiwa, setelah rangkaian aktivitas di padatnya kita, menumpuk dengan segala rasa ingin mengakhiri, tapi tidak bisa ketika semua tuntutan hidup di depan mata. Menghilangkan penat di daerah pegunungan hijau pun menjadi alternatif yang sangat dibutuhkan untuk menyegarkannya.
Namun, semua itu seakan rusak ketika pernyataan tentang rasa dari hati Leon menyeruak tanpa permisi. Qonin menarik tangannya dan berkata, "Maaf Leon, aku nggak bisa. Aku harap kamu mengerti alasannya."
Qonin pun menggigit bibir, perasaannya kacau itu membuatnya ingin cepat pulang saat keadaannya terlantar di rasa ungkapan Leon yang tiba-tiba. Dia menundukkan wajah tanpa berani menatap Leon.
Sekacau pikiran Leon, lebih parah ketika cinta pertama dia harus mengalami patah hati yang tidak dia pikirkan jalan keluarnya, dengan bibir bergetar dia berusaha mengucapkan sebuah kata, "Zanqi?"