Di sebuah apartemen milik keluarga Narendra disulap menjadi rumah sakit jiwa mini ketika Morgan ayah kandung Zanqi, orang yang menempatinya. Penjagaan ketat, Psikiater terbaik, dilengkapi dengan assisten juga yang dikhususkan untuk menjaganya.
"Obatnya tolong diminum, Tuan," ucap Assisten laki-laki dengan umur hampir menyamai Morgan itu menyerahkan nampan yang berisi segelas air putih dan beberapa obat.
Morgan menatap assisten yang sudah ada saat dia menempati apartemen keluarga Narendra, bukannya menerima nampan tersebut, dia memukul bagian bawah nampan sampai airnya mengenai wajah asistennya. Bunyi gelas pecah tidak terelakkan lagi.
"Aku nggak butuh obat!! Panggil Namora sekarang!!" Morgan dengan emosi yang tidak stabil menuntut seperti itu, dari beberapa minggu terakhir dia masih mempunyai keinginan sama.