Chapter 184 - Lagi?

Leon menelan saliva melihat Qonin dalam versi marahnya, pusat sarafnya terhipnotis oleh perintah Qonin sehingga tanpa kata dia mengemudikan mobil keluar lingkungan sekolah.

"Orang mau meminta maaf dari tadi kok masih saja dicuekin. Aku tahu jika sikapku terlalu aneh untuk dirimu, tapi kasihlah kesempatan buat diriku untuk menjelaskan semua dan meminta maaf,"

"Apa kamu tahu aku harus terjatuh dulu karena ketakutan dengan hubungan kita yang semakin menjauh, aku sampai lari mengejarmu sampai kesini hanya untuk mengungkapkan permintaan maaf, eh malah diabaikan. Kalau dipikir apa aku salah marah-marah begini?"

Qonin mengomel di saat mobil sudah merayapi jalanan kepada Leon. Leon yang di sampingnya sudah rileks, ada hal yang membuat dia rindu dengan hal yang saat ini Qonin lakukan.

"Sudah marah-marahnya?" goda Leon alih-alih marah, dia tersenyum lebar menatap Qonin tepat di mata seketika itu Qonin merapatkan mulutnya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS