Di setiap jam pelajaran Qonin terus berspekulasi tentang pelaku yang menyatakan kebenciannya terhadap Qonin terang-terangan dan apa ada motif lain.
Bahu Qonin ditepuk dari belakang oleh seseorang, dia berhenti di samping Qonin dan berkata, "Kita akan cari bersama si Pengecut itu!! Jadi jangan menangis lagi ya."
"Makasih Leon. Pengecut itu harus dapat karena bukan hanya keluargaku yang diusik, tapi Cika, Zanqi dan bahkan kamu," timpal Qonin menatap lurus, dia mengepalkan tangan dan jika Pengecut itu ada di hadapannya, baku hantam mungkin sudah tidak terelakkan lagi.
"Awas saja jika tertangkap, aku akan seret dia keliling lapangan!!" Leon pun sama tidak sukanya jika mendapatkan pelaku pengecut seperti Qonin, mungkin lebih ke geregetan karena menyatakan perang dengan sembunyi, dia lebih senang berantem secara langsung dan selesai.
"Ehmm aku setuju denganmu, Leon," timpal Qonin tersenyum, dia memandangi seisi ruangan dan berakhir bola mata dia menatap Leon, "Cika mana?"
