Malam di rumah Zanqi menjadi bahan diskusi antara dia dengan mamahnya. Sedangkan di rumah Qonin masih saja sama dari malam-malam sebelumnya yang ingin melupakan Zanqi dengan berpura-pura kuat di hadapan keluarganya, tapi masih sulit. Kadang Narti masih memergoki dirinya melamun.
"Nin, gelas yang kau isi air itu hampir penuh," Narti menepuk bahu Qonin yang otomatis membuat kesadaran Qonin kembali seutuhnya.
"Ahh iya, Buk," Qonin yang gelagapan itu menata sikap, dia tersenyum kepada Narti yang terlihat menghela napas.
"Hah!! Nggak usah kamu sembunyikan dari Ibuk, kamu nggak bisa melupakan Zanqi kan?" Narti yang menebak dengan tepat itu membuat Qonin tersedak ketika dia minum air di dalam genggamannya.
"Ugh!! Ugh!! Haha, nggak Buk," kelit Qonin yang bingung untuk melarikan diri, dia berpikir keras dan berani berkata, "Oia!! Qonin lupa buk ada soal yang belum aku selesaikan waktu latihan di sekolah tadi."