Qonin menepuk jidat ketika Zanqi lebih membahas dirinya ketimbang Cika, padahal untuk sekarang keadaan yang paling menghawatirkan adalah kondisi Cika.
"Haduh!! Cika gimana urusannya, Qi?" protes Qonin mencoba mengembalikan topik yang sempat sedikit melenceng.
"Lebih penting kamulah. Hehe, ehm kita bahas dia besok. Aku rasa hari sudah terlalu malam untuk itu, waktunya kamu untuk beristirahat, Nin," Zanqi mengusulkan saran ketika waktu sudah menunjukkan pukul 00.00 tepat.
"Ahh baiklah!! Selamat malam, Qi," salam penutup Qonin yang dia sendiri sudah merasa mengantuk.
"Selamat malam, Qonin. Sampai jumpa besok," Zanqi menutup panggilan telepon tersebut.
Qonin tersenyum sambil memandangi ponsel dia, dia sedikit GR ketika Zanqi bilang cemburu tadi, "Zanqi!! Kau itu dulu seperti beruang kutub, ternyata semakin kesini kamu mirip badut Ancolan. Tapi aku senang dengan perubahanmu yang semakin percaya diri dan menjurus ke lebih baik." Puji Qonin tanpa berhenti tersenyum.