*Bab eror, sedang direvisi)
Aneska pikir Reygan tidak akan berulah lagi dengan kata lain, Aneska pikir sifat rewel Reygan tidak akan kambuh lagi, tetapi Aneska salah. Nyatanya, saat mereka sarapan di meja makan dia meminta Aneska untuk duduk di pangkuannya sambil menyuapinya makanan dengan tangan.
"Mas." Aneska menggeleng pelan. "Ada Bi Ratih, aku nggak enak."
Omong-omong, selama Aneska hamil Reygan mempekerjakan ART yang bertugas untuk menyiapkan mereka makanan dimulai dari sarapan sampai makan malam. Begitu setiap harinya.
"Nggak apa-apa. Dia pasti paham aku lagi ngidam."
Aneska menggeleng lalu menarik tangan Reygan yang menyentuh pinggangnya. "Nggak mau ah, Mas."
"Minta yang lain aja. Nggak mau pangku-pangku pangkuan. Nggak boleh memakerkan kemesraan di depan orang."
"Kan nggak maksud pamer."