"Assalamualaikum, paket!" teriakan kurir di depan gerbang.
Reygan yang sedang menonton televisi hanya membalas salam dalam hati, tanpa ada niatan untuk membukakan gerbang. Alasan pertama karena sudah pasti itu bukan paket Reygan dan alasan kedua karena paket itu biasanya akan diterima oleh Pak Didin, selaku satpam di rumah ini.
Reygan dan Aneska kini sudah tinggal di rumah milik mereka berdua. Sudah tidak di apartemen? Yaps, betul. Keduanya akhirnya telah sepakat untuk pindah ke rumah yang Reygan telah berikan untuk Aneska, yang pastinya setelah pembangunan selesai beberapa waktu lalu.
"Iya, Pak! Sebentar!" teriak Aneska yang membuat Reygan langsung menatap ke arahnya. Perempuan itu lari terbirit-birit dari arah dapur ke arah depan rumah.
"Hey! Anes! Bajunya!"
Langkah Aneska mendadak berhenti. Dia sepertinya baru sadar bahwa saat ini dia hanya memakai tanktop hitam ketat dan celana pendek yang nyaris berada di atas paha. "Itu paket yang dari tadi aku tungguin, Mas."
