Pagi pun menjelang, Aneska kembali terbangun. Kali ini bukan karena suara gedoran di pintu, tetapi lebih lembut daripada itu. Saat Aneska membuka mata, yang pertama kali dia lihat adalah Reygan sudah berada di hadapannya, lebih tepatnya berada sangat dekat dengannya, karena sekarang pria itu mengecup pipinya. Tangan mereka berdua saling bertautan, entah sejak kapan.
"Sudah pagi. Kita pulang ke rumah, yuk?" ucap Reygan yang langsung membuat Aneska menoleh ke arah jendela. Iya, benar sudah pagi. Mungkin semalam tidurnya terlalu nyenyak.
"Sejak kapan ada di sini?"
"Semalam."
"Oh."
"Saat semalam aku masuk ke sini, kamu kelihatan nggak nyaman tidurnya. Aku langsung genggam tangan kamu terus tidur kamu langsung nyenyak deh," cerita Reygan.
Sekarang kalian bisa merasakan bagaimana malunya Aneska. Jika sudah begitu kan jelas ketahuan kalau Aneska sebenarnya begitu membutuhkan Reygan.
"Hari ini kita pulang, ya?"
