Entah pukul berapa sekarang. Aneska mencoba membuka mata yang lengket. Sepertinya belum pagi. Selepas makan malam tadi Aneska sempat bermain sebentar dengan Kenzi dan Kina, lalu tertidur di sofa. Ada selimut tebal yang membungkus tubuhnya. Samar Aneska mendengar percakapan.
"Makan dulu, Rey."
"Tadi makan sama anak-anak di depan kantor, Ma. Kami langsung pulang aja."
"Anes udah tidur dari tadi, harusnya gampang dibangunin."
"Aku gendong aja, Ma."
"Nggak mau nginap aja?"
"Lain kali, Ma."
Aneska sudah bangun dan mendengar jelas suara Reygan dan Mama. Hingga Reygan mendekat, duduk di tepi sofa dan mengusap pipinya pelan.
Ketika membuka mata lebih lebar, Aneska mendapati wajah lelah Reygan. Dia segera bangun, mencari kunciran, lalu bertanya serak. "Pulang sekarang?"
Reygan mengangguk. "Maaf lama."
"Nggak lama. Kamu udah makan?"
"Udah."