Aneska berhasil membuat lantai lobi kantornya banjir lokal. Barusan dia dengan tidak sadar telah menabrak ember besar yang berisi air pel. Tidak cukup membuat banjir lokal, Aneska juga jatuh terjerembap ke kubangan. Alhasil seragamnya kini basah kuyup. Daffa berlari mendekat, membantu Aneska bangun, sambil melempar senyum lebar ke beberapa karyawan yang lewat, yang menatap Aneska dengan aneh.
"Bangun, udah gede juga, jalan pake jatuh begitu. Malu-maluin aja." Daffa segera membawa Aneska ke lift setelah perempuan itu bilang maaf ke petugas kebersihan karena telah mengacaukan pekerjaannya pagi ini.
"Lagi mikir apaan, sih? Sampa-sampai ember segede gitu ditabrak." Daffa melepas jaket jeansnya dan mengulurkannya ke Aneska.
Aneska menggeleng, menolak jaket itu. "Emang gue lagi sial aja. Tadi turun dari bus juga hampir oleng masuk got kok."
"Ck. Terus bangga, ya?"
Aneska meninju lengan rekan kerjanya itu. Tidak keras, namun membuat lelaki itu mengaduh.