Di salah satu titik halaman museum, ada salah satu petugas keamanan yang sudah dikelilingi beberapa wartawan. Berbagai pertanyaan terlontar, bersahutan. Hingga tidak jelas mau dijawab yang mana dulu.
Ketika tinggal dua langkah dari narasumber, langkah Aneska terhenti. Sudut matanya menangkap tandu yang diangkat oleh empat petugas kesehatan. Tiba-tina saja Aneska sulit bernapas. Suara di sekitarnya mendadak hilang. Kakinya terpaku di sana. Dunianya sempurna teralih pada tandu itu.
Cekalan terasa di lengannya ketika dia melangkah. Daffa verhasil menahannya. Bertanya dengan heran. Mengingatkan jika mereka harus liputan sekarang juga, melaporkan situasi terkini. Tapo Aneska tidak peduli. Dia hanya ingin mendekat ke tandu itu. Memastikan sendiri jika dia hanya salah lihat. Jika barusan hanya halusinasi. Dan yang ada di atas tandu itu bukanlah seseorang yang dia kenal.