Empat gelas es kopi baru saja diantarkan ke meja mereka oleh Adriana. Kiki melepas dua kancing teratas kemejanya, merasa kegerahan. Meski tangan kanannya sudah mengipasi dengan buku menu. Meski AC sudah menyala maksimal. Tetap saja.
"Ini yang mau ngomong duluan siapa?" Kiki merasa jengah dengan kebekuan ini.
Reygan cepat menyahut. "Gue. Biar gue jelasin semuanya."
Namun Ari mencegah. "Nggak usah. Kiki udah cerita garis besarnya. Itu udah cukup. Nggak perlu diceritain lagi."
"Gue minta maaf," gumam Reygan.
"Kenapa nggak cerita dari awal?" Adit masuk ke obrolan.
Kiki dengan cepat mengirimkan tatapan laser ke Adit. Dia tadi sudah menceritakan apa yang dia ketahui. Semuanya. Termasuk soal Sonia dan mamanya --yang ini Kiki kepelasan. Jadi, Adit tidap perlu lagi mempertanyakan kenapa Reygan tidak cerita sejak awal. Apalagi yang kurang jelas?