Ari sering menyempatkan untuk pura-pura berpapasan dengan Aneska. Padahal gedung kuliah mereka jelas berbeda. Tapi setelah selesai kelas, Ari akan berlari mencari kelas Aneska. Hari beranjak sore, dia tahu Aneska tidak ada yang menjemput semenjak kuliah, dan Ari selalu memiliki kesempatan untuk mengantar Aneska pulang kalau kebetulan mereka sama-sama ada kelas sore. Tapi Ari tidak segila Aneska dan Rani dengan ikut masuk ke kelas dengan risiko menjadi sorakan seisi kelas.
Maka dia memutuskan untuk menunggu gadis itu di luar kelas. Dia menyandarkan punggung di tembok, melipat kedua tangan ketika angin bertiup sedikit kencang ke arahnya. Seharusnya sekarang sudah memasuki musim kemarau, tapi beberapa hari sekali hujan masih betah turun. Begitu kelas bubar, Aneska sudah terlihat di ambang pintu, dan Ari segera memanggil. Aneska langsung menoleh saat itu. Diiringi dengan senggolan lengan oleh teman-temannya. Ari mendengar mereka menggoda Aneska.
"Pacar lo, Nes?"
"Kok lo ngaku jomblo?"