Reygan tersenyum menerima cengiran anak lelaki itu.
Setelah memastikan anak itu membayar di kasir lalu melangkah ke dalam mobil, Reygan kembali ke pekerjaan menata snack yang belum selesai.
"Kau tak butuh diriku. Aku patung bagimu..." Kiki sengaja bersenandung sedikit keras.
Sonia yang sedang menghitung kembalian sempat mendongak sedetik, kemudian mengabaikan.
Begitu juga dengan Reygan, setelah selesai menata snack, dia beralih ke rak minuman botol.
Kiki sudah biasa begitu. Reygan tidak akan heran. "Pulang sana, Ngapain lo duduk cantik di situ?"
Sambil bersungut, Kiki memperbaiki posisi kakinya. Enak saja dibilang dudu cantik!
Sejak Reygan tahu aib Kiki tentang emak-emak sosialita, dirinya selalu diejek tentang hal yang menjurus ke sana.
"Gue kesepian di rumah."
"Ada Anes, kan?"
"Lo pikir gue udah nggak waras?"
"Emangnya lo mikir apaan?"
"Oke. Skip, skip!"
Reygan mendorong ranjang kosong kembali ke gudang.